Juru Bicara Kepolisian Indonesia Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan bahwa para kelompok teroris yang diringkus pada Sabtu, 22 September 2012 lalu mengklaim bahwa mereka adalah kelompok Al-Qaeda Indonesia. Klaim tersebut tentu menjadi momok baru bagi keamanan di Indonesia.
Seperti diketahui, Al-Qaeda adalah jaringan teroris internasional yang seringkali melakukan aksi tidak bertanggungjawab dengan melakukan pengeboman. Jika kelompok ini sudah diklaim berada di Indonesia, pemerintah berikut dengan aparat keamanan wajib sigap untuk menghancurkannya. "Kelompok ini berdasarkan info yang kita terima, diklopkan dengan di Jakarta, mereka menyebutnya Al-Qaeda Indonesia," kata Boy.
Klaim tersebut disampaikan oleh pimpinan kelompok teroris tersebut yaitu Badri Hartono alias Toni yang ditangkap Detasemen 88 Anti Teror di Solo Sabtu pekan lalu bersama dengan 9 terduga teroris lainnya. Hingga saat ini kepolisian mengakui masih memburu 4 terduga teroris lain dalam kelompok yang sama.
“Kita masih terus mencari beberapa orang lagi dari kelompok Alqaeda Indonesia, jadi kita masih mencari sekitar empat orang yang terus kita telusuri berkait dengan aktivitas mereka ini," kata Boy.
Klaim mengenai kelompok yang menamakan Al-Qaeda Indonesia ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah dan aparat keamanan. Masih berkeliarannya para teroris, membuktikan Indonesia masih menjadi target dan sasaran kelompok teroris yang ingin menghancurkan. Selain itu masyarakat wajib tanggap dan berjaga-jaga terhadap kelompok atau individu yang melakukan kegiatan mencurigakan.